Kamis, 16 Mei 2013
Kamis, 09 Mei 2013
KEPULAUAN RAJA AMPAT
Raja Ampat merupakan sebuah kawasan maritim di Indonesia yang sangat eksotis. Pulau Raja Ampat sudah terkenal sebagai salah satu wisata bahari terbaik di Tanah Air. Kepulauan Raja Ampat merupakan merupakan salah satu dari 4 gugusan pulau yang terletak di bagian atas Papua. Daerah ini terletak di Kabupaten Raja Ampat. Pariwisata Raja Ampat mengandalkan keindahan bawah laut dan keanekaragaman hayatinya.
Secara historis, Raja ampat berarti empat raja.
Pulau yang indah ini memiliki luas lebih dari 9,6 juta are. Karena terletak
di segitiga Koral dunia, spesies terumbu karang di daerah ini sangat kaya.
Bahkan banyak pihak mengatakan bahwa Raja Ampat memiliki keanekaragaman spesies
terbanyak dari seluruh perairan di dunia. Ini adalah satu daya tarik wisata
bahari Raja Ampat. Ada berbagai hal yang bisa dilakukan oleh wisatawan di
tempat ini, misalnya melakukan snorkeling, diving, berlayar, dan memancing
ikan. Pokoknya semua hal tentang laut dan biotanya bisa anda lakukan disini.
Hal pertama yang sangat disarankan saat anda berwisata ke Raja Ampat adalah
melakukan diving. Raja Ampat terkenal dengan spesies terumbu karangnya yang
beraneka ragam. Jadi sangat disayangkan jika anda berkunjung ke tempat ini
tanpa melihatnya secara langsung. Ada sekitar 537 spesies koral dan 699 spesies
hewan lunak lainnya di bawah perairan Raja Ampat. Jika anda beruntung, anda
juga bisa melihat ikan pari manta dan penyu di sekitar tempat ini. Anda tidak
harus menyelam ke dalam untuk bisa menikmati keindahan bawah laut Raja Ampat,
dari pesisir pun anda bisa menikmatinya. Cukup pakai snorkel dan anda bisa
mulai berenang di pesisir pantai.
Tidak hanya spesies koralnya saja yang kaya,
namun spesies ikan di Raja Ampat juga sangat beragam dan berwarna-warni. Ini
merupakan surga bawah laut yang tidak akan anda temukan di perairan lain di
Indonesia. Selain itu wilayah ini juga merupakan tempat singgah ikan paus. Jika
anda berkunjung pada bulan Juni hingga Oktober, maka kemungkinan besar anda
bisa menyaksikan kawanan paus tersebut. Tak hanya beragam, beberapa spesies
hewan juga sangat langka, seperti misalnya hiu berjalan dan hiu karpet.
Formasi pulau ini juga sangat indah, dan ini
merupakan salah satu daya tarik wisata bahari Raja Ampat. Jika anda tidak
berani menyelam, anda tetap bisa menikmati keindahan pulau ini dari luar.
Berbagai elemen menarik menyusun kepulauan ini, misalnya hutan yang lebat,
spesies tumbuhan langka, gugusan batu kapur yang eksotis, dan sarang penyu
di sekitar pantai. Saat musim kawin ribuan penyu bisa muncul di sekitar pantai
untuk bertelur. Ada 4 pulau utama yang menyusun kawasan Raja Ampat, yaitu
Bantanta, Salawati, Waigeo, dan Misool. Sebenarnya masih ada banyak lagi
pulau-pulau kecil yang terdapat di daerah ini. Langsung saja datang ke tempat
ini jika ingin melihat keindahan wisata bahari Raja Ampat.
AIR TERJUN LEMBAH ANAI
Lembah Anai merupakan deretan tebing curam yang terletak di Padang Panjang, yang membentang di samping jalan utama antara Kota Padang dengan Bukittinggi di Indonesia. Salah satu keindahan Lembah Anai adalah air terjun yang terletak persis di pinggir jalan. Air terjun ini terletak di tepi jalan berhampiran dengan jambatan dan landasan kereta api lama yang tidak lagi digunakan.
Pelancong yang mendarat di Bandar udara Minangkabau dan hendak menuju ke Bukit Tinggi akan dapat menyaksikan keindahan air terjun Lembah Anai di pertengahan jalan.
Kamis, 02 Mei 2013
Jam Gadang adalah nama untuk menara jam yang terletak di pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini memiliki jam dengan ukuran besar di empat sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti "jam besar".
Selain sebagai pusat penanda kota Bukittinggi, Jam Gadang juga telah dijadikan sebagai objek wisata dengan diperluasnya taman di sekitar menara jam ini. Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik di hari kerja maupun di hari libur. Acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sekitar taman dekat menara jam ini.
Struktur
Jam Gadang memiliki denah dasar seluas 13 x 4 meter. Bagian dalam menara jam setinggi 26 meter ini terdiri dari beberapa tingkat, dengan tingkat teratas merupakan tempat penyimpanan bandul. Bandul tersebut sempat patah hingga harus diganti akibat gempa pada tahun 2007.Terdapat 4 jam dengan diameter masing-masing 80 cm pada Jam Gadang. Jam tersebut didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Teluk
Sejarah
Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia-Belanda. Arsitektur menara jam ini dirancang oleh Yazin Sutan Gigi Ameh, sedangkan peletakan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang pada saat itu masih berusia 6 tahun.Pembangunan Jam Gadang menghabiskan biaya sekitar 3.000 Gulden, biaya yang tergolong fantastis untuk ukuran waktu itu. Sehingga sejak dibangun dan sejak diresmikannya, menara jam ini telah menjadi pusat perhatian setiap orang. Hal itu pula yang mengakibatkan Jam Gadang kemudian dijadikan sebagai penanda atau markah tanah dan juga titik nol kota Bukittinggi.
Sejak didirikan, menara jam ini telah mengalami tiga kali perubahan pada bentuk atapnya. Awal didirikan pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, atap pada Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya. Kemudian pada masa pendudukan Jepang diubah menjadi bentuk klenteng. Terakhir setelah Indonesia merdeka, atap pada Jam Gadang diubah menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minangkabau, Rumah Gadang.
Renovasi terakhir yang dilakukan pada Jam Gadang adalah pada tahun 2010 oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dengan dukungan pemerintah kota Bukittinggi dan kedutaan besar Belanda di Jakarta. Renovasi tersebut diresmikan tepat pada ulang tahun kota Bukittinggi yang ke-262 pada tanggal 22 Desember 2010.
Bayur dan digerakkan secara mekanik oleh mesin yang hanya dibuat 2 unit di dunia, yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London, Inggris. Mesin jam dan permukaan jam terletak pada satu tingkat di bawah tingkat paling atas. Pada bagian lonceng tertera pabrik pembuat jam yaitu Vortmann Relinghausen. Vortman adalah nama belakang pembuat jam, Benhard Vortmann, sedangkan Recklinghausen adalah nama kota di Jerman yang merupakan tempat diproduksinya mesin jam pada tahun 1892.
Langganan:
Postingan (Atom)